Menjaga Pernikahan dari ‘Virus’ Selingkuh
Theresia Karo Karo Official Writer
Siapa bilang selingkuh hanya bisa dilakukan oleh kaum Adam? Realistis saja, semua orang bisa menjalin affair, dan saat sedang “krisis hubungan” atau “lemah iman” dapat terbelit di dalamnya. Dan, ingat jika anda lengah terhadap pasangan, bisa jadi anda memberi peluang baginya melakukan affair. Lalu, adakah cara menciptakan pernikahan yang bebas dari perselingkuhan?
Tidak berhenti menjaga penampilan dan komunikasi
Setelah lama menikah, dan tak ada lagi suasana honeymoon, pasangan cenderung terjebak dalam rutinitas. Masing-masing tak lagi memikirkan cara untuk saling menarik perhatian, baik melalui penampilan maupun kualitas komunikasi.
Kondisi inilah yang membuka kesempatan pada masing-masing pihak untuk berinteraksi dengan 'orang lain'. Pada saat itulah pernikahan dalam kondisi rentan menghadapi affair. Jadi, jangan pernah berhenti berinisiatif untuk memperbaiki penampilan anda di depan pasangan serta tingkatkan kualitas komunikasi Anda berdua.
Perhatikan kebutuhan seks
Saling memuaskan kebutuhan seks anda dan pasangan sangat penting untuk menjaga kehangatan pernikahan. Sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh para konsultan pernikahan menunjukkan bahwa, kepuasan seks seorang pria dalam pernikahan hampir identik dengan kepuasan terhadap pernikahan secara menyeluruh.
Jika nurani anda "mencium" bahwa pasangan menjalin sebuah perselingkuhan, jangan ragu untuk menelusurinya. Perselingkuhan dapat berlangsung lama jika orang yang menjalaninya merasa 'aman-aman' saja, jauh dari jangkauan pasangannya.
Agendakan kencan bersama pasangan
Meski setiap hari bisa bertemu di rumah, tapi tak ada salahnya jika anda berdua membuat janji berkencan. Kencan istimewa antara suami-istri, minimal sekali dalam seminggu, dapat membuat hubungan anda berdua menjadi lebih erat dan mesra.
Saling membangun dalam kerohanian
Percayalah pasangan yang takut akan Tuhan pasti resistan terhadap perselingkuhan. Nah, untuk bisa mendapati pasangan Anda adalah orang yang takut akan Tuhan tentunya bukan hanya pekerjaan satu hari. Suatu perjalanan seumur hidup yang membutuhkan komitmen kuat untuk saling menopang satu sama lain diantara suami-isteri. Biasakanlah melakukan fellowship keluarga dan mintalah sang suami sebagai imam.
Jika anda merasakan sebuah ‘virus’ yang sulit disembuhkan dalam pernikahan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor pernikahan. Kadangkala bantuan orang ketiga bisa diandalkan untuk menyelesaikan masalah suami-istri yang pelik.
Bila saat ini anda membutuhkan bantuan, counseling center kami siap mendengar dan membantu anda selama 24 jam penuh setiap harinya. Untuk chat anda bisa klik DISINI dan untuk email bisa langsung klik DISINI.
Sumber : Berbagai sumber by tk
Halaman :
1